Pertumbuhan Cryptocurrency dalam beberapa tahun terakhir telah menciptakan peluang baru bagi investor dan bisnis di seluruh dunia. Namun, di sisi lain, hal ini juga membawa masalah besar, yaitu pencucian uang. Ini mengacu pada penggunaan cryptocurrency untuk menyembunyikan sumber dana ilegal.
Meskipun sistem blockchain memberikan transparansi dalam mencatat transaksi, penggunaan dompet anonim dan platform DeFi yang tidak diatur oleh pemerintah membuat para penjahat dapat memindahkan uang mereka dengan sulit untuk dilacak.
Metode Pencucian Uang yang Paling Umum Melalui Crypto
- Penggunaan Mixers atau Tumblers
Platform ini membantu menyembunyikan jejak transaksi dengan mencampurkan koin yang sah dengan koin yang memiliki asal yang mencurigakan, sehingga sumber uang sulit untuk dilacak. Contoh platform yang disebutkan adalah Tornado Cash, yang dijatuhi sanksi oleh Kementerian Keuangan AS pada tahun 2022 karena digunakan oleh peretas untuk melakukan pencucian uang.
- Penggunaan Decentralized Exchanges (DEXs)
Platform pertukaran terdesentralisasi (DEX) tidak memerlukan verifikasi identitas (KYC), sehingga memungkinkan pengguna untuk mentransfer uang antar dompet tanpa mengungkapkan identitas mereka. Ini adalah celah besar yang digunakan oleh penjahat untuk mentransfer uang ilegal.
- Penggunaan NFTs untuk Menyembunyikan Transaksi
NFTs tidak hanya merupakan aset digital yang populer, tetapi juga digunakan sebagai alat pencucian uang. Para penjahat membuat NFT palsu, lalu menjualnya kepada diri mereka sendiri melalui beberapa akun untuk membuat transaksi yang tampak sah.
Contoh Kasus Pencucian Uang Melalui Crypto yang Pernah Terjadi
- Kasus Bitfinex dan Pencucian Uang Senilai 4,5 Miliar Dolar
Pada tahun 2016, Bitfinex, salah satu platform pertukaran crypto terbesar, diretas dan lebih dari 120.000 BTC dicuri dengan nilai sekitar 4,5 miliar dolar. Para penjahat menggunakan metode untuk mentransfer koin melalui berbagai dompet dan menggunakan layanan Mixing Services untuk menyembunyikan jejak. Namun, Departemen Kehakiman AS berhasil melacak transaksi tersebut dan menangkap pelaku pada tahun 2022.
- Lazarus Group dan Pencucian Uang dari Peretasan Axie Infinity
Pada tahun 2022, kelompok peretas Lazarus Group yang memiliki keterkaitan dengan pemerintah Korea Utara, meretas jaringan Ronin dari permainan NFT terkenal Axie Infinity dan mencuri lebih dari 620 juta dolar. Para peretas menggunakan metode Swap koin melalui DEX dan menggunakan Mixers seperti Tornado Cash untuk menyembunyikan jejak mereka.
- Penggunaan Binance untuk Pencucian Uang Senilai 2,35 Miliar Dolar
Pada tahun 2023, dilaporkan bahwa Binance digunakan sebagai saluran untuk pencucian uang, di mana kelompok penjahat menggunakan akun tanpa verifikasi KYC untuk mentransfer uang dalam jumlah besar melalui banyak akun. Pemerintah AS melakukan penyelidikan dan Binance harus memperkuat langkah-langkah pencegahan pencucian uang.
Langkah-langkah Pencegahan Pencucian Uang di Dunia Crypto
Untuk mengatasi masalah pencucian uang, pemerintah dan badan pengatur di seluruh dunia telah mengeluarkan berbagai langkah seperti:
- Penerapan KYC/AML: Sebagian besar platform pertukaran crypto diwajibkan untuk memiliki sistem verifikasi identitas pengguna.
- Pemantauan Transaksi melalui Blockchain Analytics: Lembaga seperti Chainalysis dan Elliptic menggunakan AI untuk menganalisis transaksi dan mendeteksi perilaku mencurigakan.
- Sanksi untuk Platform yang Mendukung Pencucian Uang: Seperti Tornado Cash, yang telah dilarang oleh pemerintah AS.
Kesimpulan: Pencucian Uang di Dunia Crypto dan Masa Depan Regulasi
Pencucian uang melalui Cryptocurrency adalah masalah serius yang merusak kredibilitas pasar. Meskipun teknologi blockchain memberikan transparansi, kemampuan untuk menggunakan dompet anonim dan platform yang tidak diatur memungkinkan para penjahat memanfaatkan celah ini.
Namun, badan pengatur dan pemerintah sedang meningkatkan pengawasan terhadap transaksi crypto, dengan menerapkan regulasi yang lebih ketat seperti KYC dan pemantauan transaksi menggunakan AI. Hal ini dapat mengarah pada masa depan pasar crypto yang lebih transparan dan aman.
Sebagai investor atau pengguna crypto, yang perlu kita lakukan adalah memilih platform yang memiliki standar KYC dan mematuhi hukum, untuk mencegah aset kita terlibat dalam kegiatan ilegal dan membantu menciptakan masa depan yang aman dan berkelanjutan bagi pasar crypto.
